Wednesday, February 3, 2016

Cerita Lucu

Pada jaman baholak ada sebuah kerajaan kecil yang tidak begitu banyak penduduknya. Kerajaan itu di pimpin oleh seorang raja yang baik hati, dermawan, dan cendikiawan. Rang raja memiliki seorang putri yang sangat cantik, sehingga setiap orang laki-laki yang melihatnya pasti terpukau dan ingin mempermaisurinya. Banyak kesatria, pujangga bahkan raja dari kerajaan negri lain yang telah melamarnya. Tetapi sang raja bingung untuk menentukan pilihanya mana yang ingin di jadikan menantunya.

Akhirnya pada suatu hari sang raja mengadakan sayembara untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pendamping putrinya. Sang raja memerintahkan sang patih untuk mengumumkan tentang sayembara itu kepada seluruh masyarakat.

Singkat cerita sayembara di mulai. Telah banyak berkumpul para peserta sayembara yang berasal dari rakyat, pejabat, kesatria, maupun kalangan pujangga. Penonton telah berkumpul dan siap menyaksikan berjalanya sayembara.

Wednesday, January 27, 2016

CERPEN TENTANG HUKUM

Pada zaman dahulu disebuah desa yang kurang maju, hiduplah seorang tukang pedati bernama Icul yang baik hati, suka menolong, rajin menabung dan tidak sombong. Suatu hari saat ia akan pergi ke pasar menjajakan barang dagangannya, ia melewati sebuah jembatan yang baru dibangun. Saat ia sedang asik berjalan melewati jembatan tersebut, tiba-tiba jembatan mengeluarkan suara “kruuatak brekk!” ternyata jembatan yang baru dibangun itu tidak kuat dan ambruk, akhirnya tukang pedati terjatuh kesungai dan kuda beserta barang dagangannya pun hanyut ke sungai. Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Langsung saja kita saksikan di TKP!!

  • Tukang Pedati  : Susahnya mencari uang, berjalan beberapa kilo . Tak seberapa yang ku peroleh. 
Ketika si tukang pedati melewati jembatan yang baru dibangun, tiba-tiba terdengar suara “kruuatak ........brekk!!” , ternyata jembatan yang ia lewati tidak kuat dan akhirnya si tukang pedati dan kuda beserta barang dagangannya hanyut ke dalam sungai.
  • Tukang Pedati  : whadooooooh...... barang daganganku semua hanyut kedalam sungai. aku tidak  terima dengan semua ini.

Akhirnya si tukang pedati beserta keluarganya melaporkan kepada hakim untuk mengadukan si pembuat jalan agar diberi hukuman atas kerugian besar yang ia terima. Permohonan keluarga si tukang pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tidak terima . Ia melemparkan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Kemudian hakim memanggil si Tukang Kayu.


  • Tukang Kayu    : Kanjeng Tuan, apa kesalahan saya sehingga saya dipanggil ke persidangan ini...?

  • Hakim              : Kesalahan kamu sangat valid. Kayu yang kamu bawa untuk jembatan itu ternyata gapuk , sehingga menyebabkan  Icul si tukang pedati beserta kuda dan barang dagangannya jatuh ke sungai. Jadi kamu harus ganti rugi atas kerugian yang Icul alami.
  • Tukang Kayu    : Hehh.. sorry ya... maaf maaf aja, kalau itu permasalahannya ya jangan salahkan saya dong. Salah kan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu gapuk itu.
Hakim berfikir bahwa yang dikatakan si Tukang Kayu benar, bahwa si Penjual Kayu lah yang menyebabkan si Tukang Kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan. 

  • Hakim      : Hey wal (pengawal).. datangkan dihadapanku si Penjual Kayu untuk mempertanggungjawabkan kelakuannya.
  • Pengawal : Baik Kanjeng...! 
Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal untuk menghadap Hakim.


  • Penjual Kayu    : Yang Mulia Hakim, apa kesalahan saya kok dibawa ke sidang pengadilan ini...?

  • Hakim      : Kesalahan kamu sangat waw... karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukai (tukang kayu) sehingga jembatan yang dibuatnya tidak strong dan menyebabkan Tuti (tukang pedati) kehilangan kuda dan dagangannya dalam pedati.

  • Penjual Kayu    : Kalau itu problemnya jangan salahkan saya. Yang salah asisten saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. dialah yang salah memberi kayu yang uelik kepada si Tukai (tukang kayu ) itu.

  • Hakim              : That’s right juga penjual kayu ityu. hai wal bawa pembantyu ityu kehadapankyu!!!!!! (Wal pun menjemput si pembantu)

Seperti hal nya orang yang telah di panggil terlebih dahulu oleh hakim, si pembantu pun bertanya kepada hakim perihal kesalahannya.

  • Pembantu 1 : Yang Mulia Hakim nopo salahku...., tego we karo aku nyeluk aku neng pengadilan..

Sang hakim memberikan penjelasan tentang kesalahan si pembantu yang menyebabkan si Tuti kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Tetapi sayangnya si pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga dia kowah kowoh ketika memberi jawaban kepada sang hakim. So .. sang hakim memutuskan si pembantu dan memberi ganti rugi kepada si Tuti (tukang pedati ) 
  
  • Hakim : (sang hakim berteriak kepada pengawal ) Hay wal.. cemplongno si pembantu pekuk ini ke penjara dan sita semua uang nya sekarang juga . 

Beberapa menit kemudian, sang hakim bertanya kepada si pengawal 

  • Hakim      : Hay wal.. apakah hukuman sudah dilaksanakan???
  • Pengawal : Durung yang mulia, angel banget untuk melaksanakannya ..
  • Hakim      : Kenapa sulit??
  • Pengawal : Susah sangat yang mulia si pembantu badan nya sangat gempal dan gemuk, namun penjara yang kita punya terlalu mungil untuk si pembantu, sehingga ora sedeng dan pembantu kere itu juga tidak punya uang untuk disita.
  • Hakim : (sang hakim marah besar) Kamu tolol banget sih… pakek dong otak kamu. Cari pembantu si jukai (Penjual kayu) yang lain yang berbadan cuilik, cungkring koyo wong kurang gizi, tampange melas tapi duet e akeh isoo??
  • Pengawal : Siap kerjakan Yang Mulia!

Pengawal pun segera mencari pembantu yang berbadan cuilik menthik, cungkring dan banyak uangnya yang sekiranya muat masuk penjara. Dan dibawa lah si pembatu itu ke hadapan hakim.

  • Pembantu 2 : Yang Mulia.. apa kesalahan saya, saya hanya manusia cebol sehingga harus masuk ke penjara?

  • Hakim        : Kesalahan kamu adalah pendek, kurus dan punya uaaaang . Sehingga pantas dan muat untuk masuk penjara.

Pembantu itu mendadak kowah kowoh setelah mendengar penjelasan hakim yang kurang logis tersebut. Akhirnya si pembantu yang berbadan cebol, cungkring dan punya uang itu dimasukkan kedalam penjara dan uangnya pun disita.

  • Hakim      : Audion sadaya.. bagaimanakah menurut pandangan kalian semua. Apakah peradilan ini sudah adil?
  • Masyarakat : Sampuuun…!!!
Lantas apa yang ada di benak anda setelah membaca cerita diatas?????